Khaleej Times Jobs – Career Coach NBC mengingatkan para profesional di era modern: menjadi sukses tidak cukup hanya mengandalkan kecerdasan atau pengalaman. Menurut Phoebe Gavin, pelatih karier dan konsultan strategi di NBC/CNBC, sifat proaktif adalah komponen utama yang membedakan mereka yang bertahan dan mereka yang melesat. Gavin menekankan bahwa pekerja masa kini perlu menciptakan tujuan—baik yang internal dalam perusahaan maupun eksternal yang lebih luas dalam jalur karier mereka sendiri. Tujuan-tujuan tersebut harus diurai secara terbalik, hingga dapat ditemukan langkah-langkah konkrit dan terukur untuk mencapainya. Pesan utamanya jelas: bergerak tanpa arah itu berisiko; proaktif adalah pelampung di tengah arus industri yang terus berubah.

Menentukan Tujuan Internal dan Eksternal

Gavin menjelaskan bahwa karier tidak bisa hanya dibentuk oleh tuntutan dari luar. “Kita harus sadar, bukan hanya memenuhi ekspektasi perusahaan, tapi juga membentuk jalur karier pribadi yang kita inginkan,” katanya. Tujuan internal dapat berupa peningkatan peran di tim, penguasaan teknologi baru, atau kepemimpinan proyek. Sementara itu, tujuan eksternal bisa mencakup transisi ke industri lain, membangun brand pribadi, hingga menjadi konsultan independen. Dalam proses ini, strategi “merencanakan mundur” perlu dilakukan. Langkah-langkah kecil didefinisikan dari hasil akhir yang diinginkan. Evaluasi diri secara rutin pun dianjurkan untuk memastikan bahwa proses ini selaras dengan visi jangka panjang.

“Baca juga: Sumati Mundari: Perempuan Suku yang Menjadi Lakhpati Didi”

Membangun Jaringan: Fondasi yang Tak Boleh Diabaikan

Banyak profesional masih mengabaikan kekuatan relasi. Gavin menegaskan bahwa membangun jaringan bukan sekadar untuk “mencari kerja”, tapi membangun kredibilitas dan menemukan peluang yang tidak selalu terlihat di permukaan. “Jangan hanya muncul saat butuh,” ujarnya, “jaringan yang kuat dibentuk lewat kontribusi konsisten.” Interaksi yang autentik dan saling menguntungkan disarankan untuk dikembangkan secara berkala. Dalam banyak kasus, tawaran pekerjaan datang bukan dari lamaran, melainkan dari koneksi yang sudah terjalin sebelumnya. Kontak kerja dibina bukan hanya dari dalam industri, tetapi juga dari komunitas lintas sektor. Keberadaan di platform profesional seperti LinkedIn sangat disarankan, begitu juga mengikuti acara komunitas, webinar, dan diskusi publik.

Rencana Proaktif: Kekuatan di Balik Karier yang Terencana

Satu langkah penting yang selalu ditekankan oleh Gavin adalah pembuatan rencana kerja proaktif. Banyak profesional hanya bergerak setelah mendapat arahan atau ketika ada masalah. Padahal, proaktif berarti memiliki radar untuk mengantisipasi peluang maupun tantangan sebelum muncul. Waktu belajar dijadwalkan secara mandiri. Keahlian baru dikuasai sebelum menjadi keharusan. Proyek pengembangan diajukan sebelum diminta. Dengan cara ini, seorang karyawan tidak hanya dipandang sebagai eksekutor, tetapi sebagai pemimpin. Identitas profesional dapat dibentuk dari inisiatif-inisiatif yang diambil lebih dulu. Rencana pribadi tersebut juga sebaiknya dikomunikasikan kepada atasan, agar ruang kolaborasi terbuka dan hasilnya lebih terukur.

“Simak juga: Supperapp Rumah Pendidikan: Langkah Strategis Indonesia Integrasikan AI ke Sekolah”

Mengatur Ulang Mindset: Dari Bertahan Menjadi Berkembang

Gavin mengajak profesional untuk menggeser pola pikir dari “survival mode” ke “growth mode”. Fokus utama bukan hanya agar tetap memiliki pekerjaan, tetapi agar pekerjaan itu terus berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki. Perubahan mindset ini membantu seseorang dalam mengambil kendali atas arah kariernya. Perasaan ragu atau takut akan perubahan pun bisa dikurangi jika setiap langkah sudah dirancang sebelumnya. Pengalaman kerja dilihat bukan hanya sebagai catatan CV, tapi sebagai bekal untuk membentuk identitas masa depan. Dengan berpikir seperti itu, kita bukan hanya menjadi reaktif terhadap perubahan, tapi turut menjadi bagian dari perubahan itu sendiri.