
Have Seat Will Travel – Stanley Fung meninggal dunia pada usia 81 tahun di Taiwan pada dini hari 1 November 2025. Kabar duka ini pertama kali muncul melalui unggahan anggota dewan kota New Taipei, Tsai Shu Chun, di laman media sosialnya. Berita kepergian sang aktor legendaris segera menyebar luas dan menjadi sorotan publik di Hong Kong maupun Taiwan. Sosoknya dikenal sebagai salah satu ikon perfilman yang membawa warna tersendiri dalam industri hiburan Asia sejak era 1970-an. Para penggemar dan rekan seprofesi pun menyampaikan belasungkawa mendalam atas kepergian tokoh yang telah memberikan kontribusi besar bagi dunia seni peran. Dalam beberapa tahun terakhir, Stanley memilih hidup lebih tenang di Taiwan setelah puluhan tahun aktif di dunia film dan televisi. Kepergiannya menandai berakhirnya satu era keemasan perfilman klasik Hong Kong yang penuh kenangan.
Kabar meninggalnya Stanley Fung terasa semakin menyayat hati karena terjadi hanya beberapa hari setelah kepergian sahabat lamanya, Benz Hui, yang tutup usia pada 28 Oktober 2025. Hubungan keduanya dikenal sangat erat, bukan hanya sebagai rekan kerja tetapi juga sebagai saudara dalam kehidupan nyata. Setelah mendengar kabar duka Benz Hui, Stanley sempat menulis pesan menyentuh di media sosial yang menggambarkan rasa kehilangan mendalam. Ia mengungkapkan kesedihan karena sang sahabat pergi lebih dulu darinya dan berharap dapat bertemu kembali di alam lain. Ucapan itu kini terasa seperti pesan perpisahan yang memilukan. Kedekatan mereka telah menjadi simbol persahabatan sejati di industri hiburan yang sering kali penuh tekanan dan persaingan. Banyak penggemar menilai bahwa ikatan emosional antara keduanya menjadi kisah yang tak terlupakan dalam sejarah sinema Hong Kong.
“Baca juga: Terungkap! Gurita Bisnis Gubernur Jelita Sherly Tjoanda yang Mengejutkan Publik”
Selama lebih dari lima dekade, Stanley Fung dikenal sebagai salah satu aktor serba bisa yang membawa nuansa unik dalam setiap perannya. Ia meraih popularitas besar melalui film komedi aksi yang sukses secara komersial dan menjadi bagian dari sejarah sinema Hong Kong. Perannya sebagai Rhino Skin dalam seri Lucky Stars menjadikannya ikon di hati penonton. Selain itu, karakter Lau Ting Kin dalam film The Romancing Star juga memperkuat reputasinya sebagai aktor yang mampu menyeimbangkan komedi dan karisma. Tak hanya berakting, Stanley juga aktif sebagai sutradara dan penulis naskah yang berkontribusi dalam pengembangan industri perfilman Asia. Ia dikenal dengan gaya penyutradaraan yang cerdas, menggabungkan unsur humor, aksi, dan nilai-nilai kemanusiaan. Popularitasnya mencapai puncak pada era 1980 hingga 1990-an, menjadikannya salah satu wajah paling berpengaruh di perfilman Hong Kong.
Setelah puluhan tahun aktif di layar lebar, Stanley Fung memilih untuk hidup lebih tenang di Taiwan. Ia telah menetap di sana selama lebih dari tiga dekade dan perlahan menjauh dari gemerlap industri hiburan. Keputusan tersebut diambil karena ingin menikmati masa tua dengan damai serta menjaga kesehatannya yang mulai menurun. Film terakhir yang dibintanginya berjudul Them Behind the Door, sebuah film horor Taiwan yang dirilis pada tahun 2024. Karya ini menjadi penutup perjalanan panjang kariernya di dunia perfilman dan menjadi bukti dedikasi besarnya terhadap seni peran. Banyak penggemar di Taiwan dan Hong Kong masih mengenang penampilannya yang penuh karakter serta kehangatan dalam setiap adegan. Walau tidak lagi aktif di layar, namanya tetap hidup dalam ingatan masyarakat sebagai salah satu legenda sejati perfilman Asia.
Beberapa bulan sebelum kepergiannya, kondisi kesehatan Stanley Fung sempat menurun drastis. Pada bulan Mei 2025, ia dikabarkan menjalani perawatan di rumah sakit selama dua bulan karena penyakit yang tidak disebutkan secara rinci. Setelah keluar dari rumah sakit, ia membagikan foto dirinya yang terhubung ke alat bantu pernapasan dan mengaku belum sepenuhnya pulih. Meski terlihat lemah, semangatnya untuk tetap berkomunikasi dengan para penggemar menunjukkan keteguhan hatinya. Banyak pihak menilai bahwa perjuangannya menghadapi penyakit menjadi bukti nyata ketegaran seorang legenda. Kepergiannya kini meninggalkan duka mendalam di dunia hiburan yang pernah ia warnai selama lebih dari setengah abad. Sosoknya akan terus dikenang bukan hanya karena bakat dan dedikasi, tetapi juga karena kepribadian rendah hati yang menginspirasi banyak generasi setelahnya.
Artikel ini bersumber dari mothership dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di khaleejtimesjobs
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa
Have Seat Will Travel – Sherly Tjoanda kembali menarik perhatian publik setelah video dirinya menatap Muzakir Manaf viral di media sosial. Tatapan…
Khaleej Times Jobs – Tom Lembong menjadi sorotan publik setelah namanya terseret dalam kasus korupsi impor gula yang menyebabkan kerugian negara hingga…
Khaleej Times Jobs – Sahroni menjadi salah satu nama yang paling disorot dalam sidang perdana Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR yang digelar…
Khaleej Times Jobs – Nikita Mirzani kembali menjadi sorotan setelah divonis empat tahun penjara dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Kasus…
Khaleej Times Jobs – Mobil Patwal kembali menjadi sorotan publik setelah sebuah video viral di media sosial memperlihatkan kendaraan pengawalan tersebut parkir…
Khaleej Times Jobs – ASEAN kembali menjadi sorotan setelah terjadi insiden unik saat pembukaan KTT Ke-47 di Kuala Lumpur Malaysia. Momen mengejutkan…