Khaleej Times Jobs – Gedung DPR RI kembali menjadi pusat perhatian publik setelah aksi demonstrasi pada Senin 25 Agustus 2025 menimbulkan kericuhan besar. Pasca kejadian tersebut, berbagai upaya perbaikan dilakukan oleh petugas kebersihan serta tim tata kelola fasilitas umum untuk memulihkan kondisi sekitar. Tanaman yang rusak mulai dibenahi, begitu juga dengan beton pembatas jalan yang sebelumnya roboh akibat terinjak massa. Situasi di depan kompleks parlemen kini berangsur kondusif tanpa adanya kerumunan dari elemen masyarakat. Meski begitu, sorotan publik tetap tertuju pada bagaimana kerusakan fisik maupun simbolis yang ditinggalkan dari aksi protes ini. Keadaan ini sekaligus memperlihatkan bagaimana Gedung DPR RI tidak hanya berfungsi sebagai pusat politik, tetapi juga sebagai simbol yang sering menjadi sasaran kritik keras dari masyarakat.

Kondisi Jalanan dan Area Depan Gedung DPR RI

Setelah demonstrasi berakhir, kondisi jalanan di depan Gedung DPR RI mulai kembali lancar. Arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto serta akses tol dalam kota yang sempat macet karena kerumunan massa kini sudah normal kembali. Batu, kayu, hingga benda berserakan yang sebelumnya memenuhi jalan telah dibersihkan petugas. Meskipun begitu, masih ada pagar tanaman yang belum diperbaiki secara menyeluruh. Pihak tata kelola juga menutup tulisan protes terhadap dewan yang sempat ditulis di aspal dengan cat hitam. Sementara itu, gerbang utama masih ditutup rapat menggunakan barikade beton sehingga akses bagi tamu maupun kendaraan umum belum dapat digunakan. Keadaan ini menunjukkan bahwa meski situasi mulai membaik, upaya pengamanan dan pembenahan tetap dilakukan secara ketat di sekitar area Gedung DPR RI.

“Baca juga: Presiden Prabowo Tiba-Tiba Beri Bintang Mahaputera Utama ke Teddy dan Prasetyo, Ini Dampaknya!”

Upaya Pengamanan Pasca Aksi Demonstrasi

Pasca demo, pengamanan di sekitar Gedung DPR RI semakin diperketat. Beberapa kendaraan taktis seperti mobil komando, water canon, hingga bus brimob masih terlihat berjaga di lokasi. Aparat kepolisian menempatkan barikade untuk mengantisipasi kemungkinan adanya aksi susulan. Bahkan pagar gedung masih dilapisi oli guna mencegah massa mencoba memanjat ke bagian dalam kompleks. Situasi ini memperlihatkan betapa aparat berusaha menjaga agar tidak ada lagi kerusuhan yang dapat merusak fasilitas negara. Meski kondisi relatif aman, publik masih bisa melihat beberapa sisa kerusakan yang belum sepenuhnya diperbaiki. Tindakan pengamanan yang ketat ini menjadi perhatian, sebab menunjukkan bahwa Gedung DPR RI tetap berada dalam kondisi siaga tinggi meskipun aksi besar telah usai. Hal tersebut juga menjadi simbol ketegangan antara masyarakat dengan lembaga legislatif.

Kerusakan yang Masih Terlihat di Area Parlemen

Walaupun perbaikan dilakukan, beberapa kerusakan akibat demo 25 Agustus 2025 masih terlihat jelas di area sekitar. Di gerbang Pancasila misalnya, kaca pos pendaftaran tamu pecah akibat benturan. Selain itu, terlihat satu unit motor yang hangus terbakar, menjadi bukti betapa panasnya situasi saat itu. Pagar tanaman juga masih banyak yang rusak karena terinjak massa. Keberadaan oli di pagar depan memperlihatkan strategi aparat untuk mengantisipasi eskalasi. Foto-foto kondisi terkini menunjukkan bahwa kerusakan tidak hanya bersifat material, melainkan juga memberikan gambaran tentang kerasnya bentrokan yang terjadi. Gedung DPR RI sebagai simbol negara kini memikul citra baru pasca demo, yakni simbol resistensi masyarakat terhadap keputusan politik. Situasi ini mengingatkan bahwa hubungan antara rakyat dan wakilnya masih membutuhkan ruang komunikasi yang lebih sehat.

“Simak juga: Indonesia Ubah Sejarah! DPR RI Dorong RUU EBET Demi Energi Ramah Lingkungan”

Sorotan Publik dan Rencana Aksi Lanjutan

Kondisi terkini Gedung DPR RI pasca demo membuat masyarakat ramai memberikan komentar di media sosial. Banyak yang menilai bahwa meskipun situasi mulai normal, kerusakan yang terlihat adalah bukti nyata ketidakpuasan rakyat. Demo 25 Agustus 2025 dipicu oleh isu kenaikan gaji DPR yang dinilai tidak sejalan dengan kondisi ekonomi masyarakat. Sorotan publik pun tidak hanya tertuju pada fisik gedung, tetapi juga pada legitimasi lembaga legislatif di mata rakyat. Di sisi lain, sudah beredar informasi bahwa aksi serupa akan digelar kembali pada tanggal 28 Agustus 2025 dengan isu buruh dan kenaikan upah minimum. Hal ini menandakan bahwa meskipun situasi di depan parlemen tampak lebih tenang, dinamika politik dan sosial di masyarakat masih jauh dari selesai. Gedung DPR RI tetap akan menjadi pusat perhatian dalam setiap gelombang demonstrasi berikutnya.