Screenshot
Khaleej Times Jobs – Pesulap Merah kembali menjadi sorotan publik setelah pernyataannya yang menanggapi kabar viral soal santet halal. Ia secara terbuka menantang siapa pun yang mengaku mampu membuktikan keberadaan santet. Aksinya menuai banyak respons dari berbagai kalangan. Video pernyataannya dibagikan melalui akun media sosialnya dan segera menjadi bahan perbincangan luas. Dalam unggahan itu ia menyebut siap menerima santet jika memang ada yang berani membuktikan kebenarannya. Tantangan ini membuat banyak warganet terbelah antara mendukung keberaniannya dan menilai tindakannya terlalu menantang pihak yang mempercayai praktik supranatural. Meskipun begitu pernyataan tersebut memperlihatkan sikapnya yang tegas terhadap praktik yang dianggapnya tidak logis. Gelombang protes muncul di berbagai tempat akibat kontroversi yang terus berkembang dan menjadi bahan diskusi publik dalam skala luas.
Pesulap Merah menanggapi pernyataan santet halal dengan gaya khasnya yang berani dan blak-blakan. Ia mengatakan jika santet halal maka seharusnya sudah ada aksi nyata untuk membuktikannya. Jika santet haram maka ia siap menanggung dosanya sendiri. Pernyataan itu langsung menyebar luas dan memicu gelombang reaksi dari masyarakat. Sebagian menganggapnya sebagai sindiran terhadap pihak yang terlalu percaya pada hal mistik sedangkan sebagian lain merasa pernyataannya dianggap melecehkan kepercayaan tertentu. Di sisi lain pernyataannya juga ditanggapi sebagai bentuk keberanian menantang klaim supranatural tanpa bukti nyata. Tidak sedikit pula pihak yang menyebut aksinya sebagai cara untuk mendorong pemikiran logis dan terbuka. Reaksi publik terus bermunculan terutama di media sosial yang menjadi ruang perdebatan hangat sejak video itu pertama kali diunggah.
Kontroversi ini bermula dari sebuah pernyataan viral yang disampaikan oleh seorang alumni pondok pesantren asal Banyuwangi. Ia ikut serta dalam aksi protes yang digelar di Kantor Transmedia Surabaya pada pertengahan Oktober 2025. Dalam potongan video yang beredar terdengar kalimat santet halal yang kemudian direspons oleh Pesulap Merah. Ia menanggapi dengan nada menantang serta mengimingkan hadiah rumah dan uang tunai setiap bulan seumur hidup jika benar santet berhasil dibuktikan. Pernyataan inilah yang memicu pro dan kontra. Sebagian kelompok menilai pernyataan awal itu hanyalah bentuk candaan sedangkan sebagian pihak lain menganggap pernyataan tersebut sangat sensitif karena menyangkut kepercayaan masyarakat tertentu. Dari sinilah isu santet halal menjadi perdebatan terbuka yang meluas di berbagai platform digital.
Setelah video pernyataan tersebut viral muncul klarifikasi dari akun yang mengunggah potongan video awal. Dalam unggahan lanjutan disebutkan bahwa ucapan santet hanyalah candaan di antara para peserta aksi. Dikatakan pula bahwa amalan yang dimaksud bukan santet seperti dalam pengertian pesulap namun lebih pada bacaan tertentu yang dipelajari di pondok. Pesulap Merah merespons klarifikasi ini dengan menawarkan pertemuan langsung. Ia mengatakan siap menerima kedatangan pihak tersebut di kantornya untuk berbincang santai sambil minum kopi. Namun ia juga mengingatkan bahwa penggunaan istilah Banyuwangi dan santet dalam guyonan dapat melukai perasaan banyak pihak terutama para korban tragedi fitnah dukun santet di masa lalu. Klarifikasi ini pun ikut memperpanjang perbincangan dan menarik perhatian publik yang terus mengikuti perkembangan isu tersebut.
Pernyataan mengenai santet halal serta tanggapan Pesulap Merah membuka perdebatan lebih luas soal posisi kepercayaan supranatural di tengah masyarakat modern. Banyak pihak yang menilai isu ini bukan hanya soal keyakinan tetapi juga soal bagaimana klaim tersebut dipertanggungjawabkan secara rasional. Di satu sisi masih banyak masyarakat yang mempercayai praktik santet sebagai bagian dari tradisi. Namun di sisi lain muncul kelompok yang menilai hal itu tidak masuk akal dan tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Kontroversi ini memperlihatkan bahwa meskipun teknologi semakin maju perdebatan mengenai kepercayaan mistik belum juga hilang dari ruang publik. Isu santet halal menjadi cermin benturan antara tradisi dan pemikiran kritis yang semakin kuat di kalangan masyarakat digital saat ini.
Artikel ini bersumber dari sumeks.disway.id dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di khaleejtimesjobs
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa
Khaleej Times Jobs – Purbaya Yudhi Sadewa menjadi sorotan tajam setelah menyampaikan pernyataan tegas mengenai kondisi pasar modal Indonesia yang dinilai masih…
Khaleej Times Jobs – Patrick Kluivert resmi diberhentikan dari kursi pelatih Timnas Indonesia oleh PSSI setelah skuad Garuda gagal melangkah ke putaran…
Khaleej Times Jobs – Komdigi menjadi sorotan publik setelah Komisi Penyiaran Indonesia menjatuhkan sanksi penghentian sementara pada program Xpose Uncensored yang disiarkan…
Khaleej Times Jobs – Eric Trump menjadi sorotan publik internasional setelah namanya disebut secara langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dalam sela-sela pelaksanaan…
Khaleej Times Jobs – Budiman Sudjatmiko menjadi sorotan publik setelah dilantik sebagai Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan oleh Presiden Prabowo Subianto pada…
Khaleej Times Jobs – Kluivert menjadi sorotan publik setelah Timnas Indonesia gagal melangkah lebih jauh di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Posisi pelatih…