
Khaleej Times Jobs – Purbaya Yudhi Sadewa menjadi sorotan tajam setelah menyampaikan pernyataan tegas mengenai kondisi pasar modal Indonesia yang dinilai masih dipenuhi oleh praktik saham gorengan. Pernyataan itu disampaikan dalam dialog dengan pelaku pasar modal pada pekan lalu dan langsung ditanggapi oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa pihaknya terus memperkuat perlindungan terhadap konsumen serta menjaga integritas pasar. Ia menegaskan bahwa kepercayaan publik terhadap pasar modal tidak boleh dirusak oleh aktivitas tidak wajar yang dapat merugikan investor kecil. Situasi ini membuat pernyataan Purbaya menjadi pemicu langkah tegas OJK dalam mengawasi serta menertibkan pasar modal agar berjalan dengan lebih wajar dan teratur. Peningkatan pengawasan menjadi prioritas utama bagi otoritas keuangan tersebut.
Langkah serius mulai disiapkan OJK sebagai respons terhadap pernyataan Purbaya Yudhi Sadewa. Inarno Djajadi menyampaikan bahwa pengawasan terhadap aktivitas pasar modal akan diperkuat secara menyeluruh dengan deteksi dini terhadap potensi pelanggaran. Koordinasi akan diperluas bersama Self Regulatory Organization serta pelaku pasar lainnya. Selain itu hubungan dengan aparat penegak hukum juga diperkuat agar disiplin pasar bisa ditegakkan secara konsisten. Upaya ini dilakukan agar praktik manipulatif yang merugikan investor tidak lagi terjadi secara berulang. Purbaya Yudhi Sadewa mengingatkan bahwa pasar modal harus menjadi ruang investasi yang adil dan transparan sehingga masyarakat merasa aman untuk menanamkan modalnya. OJK menyadari pentingnya langkah preventif sehingga strategi pengawasan diarahkan untuk menjaga stabilitas pasar dan meningkatkan kepercayaan investor.
“Baca juga: Tak Sesuai Ekspektasi! PSSI Resmi Hentikan Kerja Sama dengan Patrick Kluivert!”
Selain pengawasan dan penegakan aturan, OJK menekankan pentingnya edukasi dan literasi keuangan bagi masyarakat luas. Melalui berbagai program literasi, investor diajak memahami bahwa investasi di pasar modal memiliki risiko yang harus diperhitungkan secara cermat. Masyarakat diharapkan tidak hanya fokus mengejar keuntungan cepat tanpa memahami karakteristik saham yang diperdagangkan. Pemberantasan saham gorengan tidak hanya membutuhkan pengawasan tetapi juga peningkatan kesadaran investor terhadap potensi risiko. Strategi ini diyakini mampu menciptakan ekosistem investasi yang lebih sehat dan berkelanjutan. Investor ritel menjadi pihak penting dalam menjaga stabilitas pasar sehingga pemahaman yang kuat tentang cara berinvestasi dapat membantu menekan potensi kerugian akibat praktik curang. Dengan demikian, pasar modal diharapkan tumbuh lebih kokoh dan dipercaya oleh berbagai kalangan.
“Simak juga: Anies Beri Doa Menyentuh di Ulang Tahun Prabowo Publik Langsung Heboh”
Data yang dirilis OJK menunjukkan bahwa hingga pertengahan Oktober 2025 Indeks Harga Saham Gabungan berada di level 8124 dengan pertumbuhan 14,76 persen year to date. Nilai kapitalisasi pasar tercatat mencapai 15.227 triliun rupiah atau setara 68,78 persen dari Produk Domestik Bruto. Angka ini mendekati target roadmap 2023 sampai 2027 yang dipatok pada level 70 persen. Hingga 16 Oktober 2025 OJK juga mencatat sebanyak 161 pernyataan efektif atas emisi efek telah diterbitkan dengan nilai penghimpunan dana 189,6 triliun rupiah. Alternatif pendanaan melalui security crowdfunding juga berhasil menghimpun dana 1,72 triliun rupiah dari 912 penerbit. Jumlah investor terus meningkat hingga mencapai 19 juta single investor identification per 15 Oktober 2025. Pertumbuhan positif ini menjadi bukti bahwa minat terhadap pasar modal tetap tinggi meskipun isu saham gorengan sedang ramai dibicarakan.
Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan sikap tegas terhadap jajaran Bursa Efek Indonesia setelah mereka meminta berbagai bentuk insentif termasuk insentif pajak. Ia menyatakan bahwa insentif belum akan diberikan selama kondisi pasar modal belum dirapikan dari praktik saham gorengan yang merugikan investor kecil. Purbaya menilai bahwa keberadaan saham gorengan membuat kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal menjadi rentan. Oleh karena itu langkah konkret harus dilakukan oleh bursa untuk memperbaiki sistem serta menindak pihak yang melakukan praktik manipulatif. Teguran ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah dan regulator tidak akan tinggal diam terhadap kondisi pasar yang tidak sehat. Dorongan perbaikan ini diharapkan mampu menciptakan pasar modal yang lebih transparan serta memberikan kepastian bagi seluruh investor.
Artikel ini bersumber dari cnbcindonesia dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di khaleejtimesjobs
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa
Khaleej Times Jobs - Data terbaru menunjukkan lowongan freelancer semakin terbuka di berbagai sektor, memberi ruang baru bagi pekerja lepas…
Khaleej Times Jobs mencatat kebutuhan SDM industri teknologi pada 2025 meningkat tajam seiring akselerasi transformasi digital. Pergeseran Kebutuhan SDM Industri…
Khaleej Times Jobs skill digital pencari kerja semakin menentukan keberhasilan pelamar menghadapi persaingan ketat di berbagai sektor industri saat ini.…
Khaleej Times Jobs menjelaskan cara menghindari lowongan palsu di internet karena maraknya penipuan rekrutmen yang menargetkan para pencari kerja. Kenapa…
Khaleej Times Jobs Gelombang perpindahan kerja meningkat karena banyak profesional ingin mencari lingkungan yang lebih sehat dan seimbang setelah merasa…
Khaleej Times Jobs – Bisnis rumahan modal kecil kini semakin digemari karena menawarkan peluang besar tanpa membutuhkan investasi tinggi. Banyak…