
Khaleej Times Jobs – Sri Mulyani resmi digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia. Pengangkatan ini dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto pada upacara pelantikan yang digelar di Istana Negara Jakarta Pusat pada Senin 8 September 2025. Dalam acara yang berlangsung khidmat tersebut, selain Purbaya terdapat juga empat menteri dan satu wakil menteri lain yang dilantik. Presiden memandu langsung pengambilan sumpah jabatan dengan penuh khidmat. Langkah ini menandai perubahan besar dalam arah kebijakan fiskal nasional yang selama ini dipegang oleh Sri Mulyani selama lebih dari satu dekade. Penggantian ini juga menjadi sorotan publik karena Purbaya bukan berasal dari lingkaran menteri keuangan sebelumnya, namun lebih dikenal dari latar belakang lembaga penjamin simpanan serta pengalaman di bidang ekonomi dan energi. Masyarakat pun menaruh harapan besar pada figur baru yang akan mengelola perekonomian Indonesia dalam pemerintahan baru Prabowo Subianto.
Purbaya Yudhi Sadewa ditunjuk untuk meneruskan tongkat estafet yang sebelumnya dipegang oleh Sri Mulyani. Sebelum menduduki jabatan Menteri Keuangan, Purbaya menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS sejak 2020. Ia memperoleh gelar sarjana dari Institut Teknologi Bandung dalam bidang teknik elektro lalu melanjutkan pendidikan pascasarjana hingga meraih gelar doktor bidang ekonomi di Purdue University Amerika Serikat. Sepanjang kariernya, Purbaya dikenal aktif dalam pengambilan keputusan strategis di berbagai kementerian. Ia pernah menjadi Staf Khusus bidang ekonomi di sejumlah kementerian koordinatif seperti Kemaritiman, Perekonomian, hingga Politik Hukum dan Keamanan. Selain itu, ia juga pernah menjabat Deputi di Kantor Staf Presiden. Pengalamannya yang luas dalam sektor publik maupun sektor keuangan swasta menjadikan Purbaya figur yang dianggap mampu menghadapi tantangan fiskal yang sebelumnya dijalankan oleh Sri Mulyani.
“Baca juga: Boom! Cristiano Ronaldo Ledakkan Gawang Lagi di Laga Portugal vs Armenia”
Sebelum aktif di dunia pemerintahan, Purbaya Yudhi Sadewa mengawali kariernya di sektor energi. Ia bekerja sebagai Field Engineer di Schlumberger Overseas dari tahun 1989 hingga 1994. Setelah itu, ia mulai meniti karier di bidang ekonomi sebagai ekonom senior di Danareksa Research Institute pada awal 2000-an. Namanya dikenal luas saat menjadi Direktur Utama PT Danareksa Securities sekaligus menjabat sebagai Chief Economist di Danareksa selama beberapa tahun. Setelah itu, Purbaya bergabung ke sektor publik dan duduk dalam berbagai jabatan strategis termasuk sebagai anggota Komite Ekonomi Nasional pada 2010 hingga 2014. Berbagai posisi tersebut memberinya akses luas terhadap dinamika ekonomi nasional. Pengalaman lintas sektor yang dimiliki oleh Purbaya membuatnya memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang perekonomian Indonesia. Ia juga dikenal sebagai sosok teknokrat yang tenang namun penuh strategi dalam menyusun kebijakan ekonomi makro dan mikro yang berdampak luas terhadap stabilitas nasional.
“Simak juga: Kabupaten Tana Toraja Punya 4 Destinasi Budaya yang Bikin Wisatawan Takjub!”
Pelantikan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan dilakukan secara resmi di hadapan Presiden Prabowo Subianto. Dalam momen tersebut, sumpah jabatan diucapkan oleh para pejabat yang baru dilantik dengan mengacu pada UUD 1945 serta etika jabatan. Banyak pihak terkejut dengan penunjukan Purbaya karena namanya tidak santer terdengar sebagai calon kuat sebelum reshuffle diumumkan. Meski demikian, respons publik terhadap pengangkatan Purbaya sebagian besar positif karena rekam jejaknya yang bersih dan kompeten. Ia dianggap sebagai teknokrat murni yang memiliki keahlian di bidang ekonomi serta pengalaman panjang dalam berbagai instansi strategis negara. Keputusan ini menjadi cerminan dari pendekatan baru Presiden Prabowo dalam menyusun kabinet kerja. Fokus pada hasil dan stabilitas fiskal kemungkinan besar akan menjadi prioritas utama. Kini perhatian tertuju pada bagaimana Purbaya akan menjalankan kebijakan fiskal yang dapat menjaga pertumbuhan ekonomi sekaligus memperkuat ketahanan anggaran negara.
Dengan dilantiknya Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan yang baru, berbagai tantangan besar pun telah menanti di depan mata. Indonesia saat ini menghadapi situasi global yang tidak menentu akibat ketegangan geopolitik, perubahan iklim, serta fluktuasi pasar komoditas. Kebijakan fiskal harus disesuaikan dengan kondisi tersebut tanpa mengorbankan kesejahteraan rakyat. Pengelolaan defisit anggaran, optimalisasi pendapatan negara, serta reformasi perpajakan menjadi agenda yang tidak bisa ditunda. Belum lagi persoalan subsidi energi dan transformasi ekonomi digital yang membutuhkan perhatian serius dari kementerian keuangan. Purbaya dituntut untuk mampu menyusun strategi yang seimbang antara stabilitas makro dan kebutuhan pembangunan berkelanjutan. Dukungan dari tim internal kementerian serta kolaborasi lintas sektor akan sangat menentukan keberhasilannya. Kepercayaan publik juga menjadi aset penting yang harus dijaga. Oleh karena itu, transparansi dan komunikasi terbuka akan menjadi senjata utama dalam memperkuat posisi dan legitimasi Purbaya sebagai nakhoda baru perekonomian nasional.
Khaleej Times Jobs - Perbedaan budaya sangat memengaruhi komunikasi kerja di Timur Tengah, terutama dalam meeting, negosiasi, dan interaksi profesional…
Khaleej Times Jobs - Survei terbaru menunjukkan 65% karyawan di Uni Emirat Arab berencana mencari kerja baru, kondisi yang langsung…
Khaleej Times Jobs - Data terbaru menunjukkan lowongan freelancer semakin terbuka di berbagai sektor, memberi ruang baru bagi pekerja lepas…
Khaleej Times Jobs mencatat kebutuhan SDM industri teknologi pada 2025 meningkat tajam seiring akselerasi transformasi digital. Pergeseran Kebutuhan SDM Industri…
Khaleej Times Jobs skill digital pencari kerja semakin menentukan keberhasilan pelamar menghadapi persaingan ketat di berbagai sektor industri saat ini.…
Khaleej Times Jobs menjelaskan cara menghindari lowongan palsu di internet karena maraknya penipuan rekrutmen yang menargetkan para pencari kerja. Kenapa…