Khaleej Times Jobs – Sumati Mundari adalah nama yang kini dikenal luas di distrik Keonjhar, Odisha, India. Perempuan dari komunitas suku ini telah menjadi simbol kebangkitan ekonomi desa lewat semangat kewirausahaan yang ia bangun dari nol. Sumati Mundari memulai segalanya dengan tekad dan dana terbatas, namun berhasil menciptakan perubahan besar yang berdampak pada keluarga, komunitas, hingga mendapat pengakuan dari pemerintah.

Awal Perjalanan: Dari Modal Kecil ke Harapan Besar

Segalanya berawal dari keputusan Sumati untuk memulai usaha mandiri dengan modal pribadi ₹4 lakh (sekitar USD 4.800), ditambah bantuan dana komunitas sebesar ₹50.000. Modal itu digunakan untuk membangun bisnis berbasis pertanian dan peternakan. Usaha tersebut terdiri dari beberapa lini, yakni ternak ayam, bebek, penanaman sayuran, dan produksi susu. Hasil dari usaha itu tidak hanya menambah pendapatan keluarga, tetapi juga membangun ketahanan ekonomi di tingkat lokal. Kini, hasil panennya menjadi sumber pemasukan yang konsisten. Pendapatannya meningkat hingga ₹1,64 lakh per tahun. Usahanya tumbuh perlahan namun stabil.

“Baca juga: Tujuan Keuangan dan Keseimbangan Kerja-Hidup: Membangun Hidup yang Sesuai Impian”

Dukungan Komunitas dan Dampak Ekonomi

Keberhasilan Sumati tidak terjadi dalam ruang hampa. Ia aktif dalam kelompok perempuan desa dan koperasi lokal yang saling mendukung. Pendampingan dari organisasi wanita desa turut dirasakan manfaatnya. Model bisnisnya menciptakan lapangan pekerjaan informal bagi tetangga sekitarnya. Produk hasil usahanya dipasarkan di pasar lokal dan sebagian dipasok ke daerah sekitar Keonjhar. Beberapa hasil produksi bahkan sudah dipasarkan lintas distrik. Produk susu dan sayur yang ia hasilkan diakui karena kualitasnya. Selain aspek ekonomi, keberhasilannya menginspirasi banyak perempuan muda di komunitasnya untuk mulai berwirausaha.

Pendidikan: Investasi Jangka Panjang dari Hasil Usaha

Salah satu tujuan utama Sumati saat memulai usahanya adalah memberi masa depan pendidikan yang lebih baik untuk anak-anaknya. Kini, anak perempuannya sedang menempuh pendidikan tinggi di bidang teknik. Sementara anak laki-lakinya belajar di Odisha Adarsha Vidyalaya, sebuah sekolah negeri unggulan di negara bagian itu. Biaya pendidikan mereka sepenuhnya dibiayai dari hasil usaha Sumati. Pengakuan bahwa keluarga dari komunitas suku bisa mencapai pendidikan tinggi merupakan kebanggaan tersendiri. Dukungan moral dari keluarga menjadi fondasi utama kesuksesan ini.

“Simak juga: Parenting Ala Jepang: Menghindari Overproteksi untuk Tumbuh Kembang Anak Optimal”

Pengakuan dan Penghargaan Pemerintah

Perjalanan Sumati yang menginspirasi ini tak luput dari perhatian pemerintah daerah Odisha. Ia diundang dalam forum pemberdayaan perempuan dan secara resmi diberi gelar sebagai “Lakhpati Didi”, sebutan bagi perempuan desa yang berhasil meraih penghasilan tahunan minimal satu lakh rupee. Penghargaan diberikan langsung oleh pejabat distrik. Keberhasilan Sumati dijadikan studi kasus oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan untuk pengembangan program ekonomi lokal. Kisahnya juga telah disorot oleh media lokal sebagai contoh nyata bahwa perempuan suku memiliki potensi besar bila diberi ruang dan akses.

Pemberdayaan Perempuan Lewat Keteladanan

Keteladanan Sumati memberi pelajaran penting bahwa pemberdayaan perempuan tidak selalu harus datang dari kota atau pendidikan tinggi. Melalui kerja keras dan kepercayaan diri, ia membuktikan bahwa peran ekonomi perempuan sangat vital di desa. Pengaruhnya terhadap masyarakat terlihat dari meningkatnya jumlah anggota koperasi perempuan di Keonjhar. Banyak dari mereka kini mulai belajar bercocok tanam dan beternak. Pelatihan kewirausahaan pun mulai diselenggarakan secara rutin di desanya. Beberapa kegiatan difasilitasi oleh organisasi non-pemerintah. Informasi dan keterampilan praktis dibagikan langsung oleh para pelaku usaha desa yang sudah berpengalaman. Inisiatif seperti inilah yang membangun ekosistem sosial yang mandiri dan saling mendukung.