Timothy Ronald: Dari Konten Kreator ke Raja Kripto Indonesia

Khaleej Times Jobs – Timothy Ronald merupakan investor muda dari Tangerang Selatan. Ia dikenal luas di dunia aset digital. Ia memulai usaha dengan berdagang pomade. Produk impor dijualnya saat masih berusia 15 tahun. Modal dikumpulkan untuk mulai investasi. Ia fokus pada kripto dan saham. Warren Buffett menjadi tokoh inspiratifnya. Buku investasi telah dibaca sejak kecil. Pengetahuan finansialnya terus diasah secara mandiri. Ratusan buku telah diselesaikan. Pada usia 19 tahun, Rp1 miliar berhasil diraihnya. Dana itu hasil dari aktivitas investasinya. Dana tersebut digunakan membangun platform edukasi. Nama platform itu adalah Ternak Uang. Literasi keuangan diperkuat lewat platform tersebut. Banyak anak muda ikut belajar investasi.

Langkah Besar di Dunia Kripto

Ia bertemu Changpeng Zhao di tahun 2022. Changpeng adalah pendiri Binance dan tokoh penting dunia kripto. Pertemuan itu menumbuhkan keyakinan tentang masa depan Bitcoin. Bitcoin kemudian jadi fokus utama investasinya. Ia telah mengenal Bitcoin sejak 2016. Investasi awal dilakukan sebesar Rp290 juta. Dana itu dipakai membeli aset kripto utama. Nilainya kini meningkat jadi Rp1,7 miliar. Peningkatan nilai membuatnya semakin percaya diri. Investasi dilakukan secara agresif dan penuh strategi. Beberapa aset dijual ketika harga puncak. Dana diputar kembali ke proyek yang menjanjikan.

Membangun Akademi Crypto

Ia mendirikan Akademi Crypto untuk edukasi publik. Fokus utama adalah riset dan pelatihan kripto. Akademi itu tumbuh cepat di kalangan muda. Banyak peserta berasal dari luar kota. Workshop dan webinar rutin diadakan. Materi disampaikan oleh para praktisi berpengalaman. Sistem pembelajaran didesain interaktif dan praktis. Peserta dapat mengakses modul lewat platform digital. Beberapa mitra institusi telah bergabung. Kolaborasi dijalin dengan komunitas dan startup blockchain.

Kesuksesan di Dunia Saham dan Lifestyle

Selain aset digital, Timothy Ronald juga berinvestasi di saham. Beberapa saham dibeli saat harga rendah. BBRI dibeli ketika harga masih Rp2.100. ARTO dibeli sejak harga Rp300. Nilainya sempat naik ke Rp18.000. Strategi beli dan jual dijalankan hati-hati. Uang yang digandakan mencapai puluhan miliar. Keuntungan digunakan untuk diversifikasi portofolio. Ia menjadi pemegang saham termuda di Holywings Group. Grup itu mengelola bisnis lifestyle dan hiburan. Outlet tersebar di berbagai kota besar Indonesia. Klub malam dan beach club menjadi andalan utama.

Keputusan Drop Out yang Berani

Ia memutuskan drop out dari kuliah. Keputusan itu diambil pada semester pertama. Fokus dipindahkan penuh ke bisnis dan investasi. Keputusan tersebut terbukti tepat di kemudian hari. Pengaruhnya dalam industri kripto makin besar. Media mulai menjulukinya “Raja Kripto Indonesia”.

Koleksi Mobil Mewah dan Aktivitas Sosial

Ia menyukai otomotif sejak muda. Beberapa mobil sport telah dimilikinya. McLaren dan Porsche jadi bagian koleksi. Meski hidup mewah, jiwa sosial tetap tinggi. Sekolah dibangun di Nusa Tenggara Timur. Anak-anak mendapat akses pendidikan layak. Sekolah inklusi juga dibuat di Blitar. Pendidikan anak berkebutuhan khusus jadi perhatian. Taman kanak-kanak dibangun di Lombok. Infrastruktur didanai dari keuntungan investasinya.

Aset dan Kekayaan

Total kekayaan ditaksir mencapai Rp1 triliun. Penilaian tersebut dihitung dari nilai portofolio investasinya. Valuasi beberapa perusahaan yang dimilikinya juga turut dihitung. Beberapa startup teknologi dan platform edukasi masuk dalam daftar investasinya. Ia telah menanamkan dana di berbagai sektor potensial. Termasuk kripto, saham, lifestyle, hingga properti. Berkat diversifikasi ini, nilai aset terus meningkat. Ia pun dijuluki triliuner termuda di Indonesia. Gelar itu belum pernah disandang anak muda sebelumnya. Semua dimulai dari kegemaran membaca buku investasi. Obsesi terhadap Warren Buffett menjadi pemicunya. Ilmu yang didapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Kini, ia dikenal luas sebagai tokoh finansial muda. Namanya diperhitungkan di berbagai forum investasi.