
Khaleej Times Jobs – Mobil Patwal kembali menjadi sorotan publik setelah sebuah video viral di media sosial memperlihatkan kendaraan pengawalan tersebut parkir di zona khusus disabilitas di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo. Kejadian yang terjadi pada Jumat sore 24 Oktober 2025 ini direkam oleh seorang pengantar penumpang yang merasa geram melihat kondisi semrawut di area drop zone Terminal 1A. Dalam rekaman itu tampak deretan mobil pribadi, kendaraan berpelat merah, hingga mobil dinas memadati jalur yang seharusnya digunakan hanya untuk menurunkan penumpang dalam waktu singkat. Kondisi tersebut menyebabkan arus kendaraan tersendat dan membuat banyak pengguna bandara kesulitan menurunkan penumpang dengan cepat. Warganet pun langsung menyerbu kolom komentar di berbagai platform media sosial, menyoroti perilaku tidak disiplin yang dilakukan oleh oknum aparat di ruang publik yang semestinya menjadi contoh tertib dan beretika.
Insiden Mobil Patwal yang berhenti di area khusus disabilitas menjadi puncak kekesalan masyarakat terhadap pelanggaran aturan di fasilitas umum. Dalam video viral tersebut, pengunggah menyebut bahwa dirinya semula mengira kendaraan-kendaraan di lajur satu dan dua hanya berhenti sejenak. Namun setelah lima belas menit berlalu, mobil-mobil itu tidak kunjung pergi dan justru terlihat terparkir santai di zona drop-off. Ketika perekam menegur petugas yang menggunakan Mobil Patwal, ia berdalih telah mendapat izin khusus dari pihak pengelola bandara. Jawaban itu memicu reaksi keras karena area disabilitas seharusnya hanya digunakan oleh pengguna dengan kebutuhan khusus. Warganet beramai-ramai mengecam tindakan itu dan menilai tidak ada alasan apa pun yang dapat membenarkan pelanggaran aturan, terlebih dilakukan oleh aparat yang seharusnya menegakkan disiplin. Kejadian ini menjadi bukti bahwa edukasi dan penegakan hukum harus berlaku tanpa pandang bulu.
Situasi di Terminal 1A Bandara Juanda pada sore hari itu digambarkan sangat semrawut. Sejumlah kendaraan dinas, mobil pribadi, dan kendaraan perusahaan memadati jalur drop zone yang seharusnya digunakan secara bergantian untuk menurunkan penumpang. Dalam pengamatan perekam video yang berlangsung selama sekitar sembilan puluh menit, banyak pengemudi terlihat sengaja menunggu atasan atau rekan mereka di area tersebut tanpa rasa bersalah. Akibatnya, lalu lintas di sekitar terminal menjadi tersendat, bahkan beberapa penumpang yang hendak turun terpaksa berhenti jauh dari pintu masuk. Situasi ini menunjukkan rendahnya kesadaran terhadap aturan lalu lintas dan pentingnya menjaga kelancaran di area publik. Para pengguna bandara lainnya ikut meluapkan kekecewaan karena merasa terganggu dengan ulah sebagian pengemudi yang memanfaatkan zona drop-off layaknya tempat parkir pribadi. Padahal, pelanggaran semacam ini bisa berdampak besar terhadap efisiensi dan kenyamanan pengguna bandara.
“Simak juga: Irish Bella Akhirnya Buka Suara Soal Isu Lavender Marriage dengan Haldy Sabri!”
Melihat situasi yang semakin kacau, pihak Avsec Bandara Juanda segera turun tangan melakukan penertiban. Petugas mendatangi kendaraan yang berhenti di area terlarang untuk menegur para pengemudi. Beberapa mobil dinas dan kendaraan plat merah terlihat menunggu penumpang lebih lama dari waktu yang diizinkan. Setelah mendapat peringatan langsung, sebagian besar pengemudi memindahkan kendaraan ke area parkir resmi. Penertiban berlangsung tertib tanpa menimbulkan kericuhan di area drop zone. Saksi di lokasi menyebut sempat terjadi perdebatan antara petugas dan pengemudi Mobil Patwal. Pengemudi berdalih bahwa kendaraan tersebut sudah memiliki izin khusus untuk berhenti di sana. Pihak Avsec menegaskan zona disabilitas hanya untuk pengguna berkebutuhan khusus. Tidak ada pengecualian bagi kendaraan dinas atau aparat dalam aturan tersebut. Langkah tegas ini disambut positif oleh masyarakat yang menyaksikan kejadian tersebut. Publik menilai penegakan aturan di bandara harus diterapkan dengan adil. Semua pihak diharapkan mematuhi aturan tanpa membeda-bedakan status atau jabatan.
Kejadian yang melibatkan Mobil Patwal di Bandara Juanda ini menimbulkan reaksi luas dari masyarakat, baik di dunia nyata maupun media sosial. Banyak warganet menganggap insiden ini sebagai cerminan lemahnya kedisiplinan aparat dan kurangnya kesadaran akan hak pengguna disabilitas. Tak sedikit pula yang menuntut agar pihak kepolisian memberikan sanksi atau klarifikasi resmi terkait tindakan tersebut untuk menjaga kepercayaan publik. Masyarakat berharap kejadian serupa tidak terulang dan pengawasan terhadap zona khusus seperti area drop-off dan parkir disabilitas dapat diperketat. Pengguna fasilitas publik memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kenyamanan dan akses yang aman. Pelajaran penting dari insiden ini adalah bahwa ketertiban di ruang publik bergantung pada kesadaran bersama, bukan sekadar aturan tertulis. Dengan meningkatnya perhatian terhadap isu ini, diharapkan muncul budaya disiplin dan empati yang lebih kuat di tengah masyarakat modern yang saling bergantung pada fasilitas umum.
This article is sourced from batasmedia99 and for more details you can read at khaleejtimesjobs
Writer: Sarah Azhari
Editor: Anisa
Khaleej Times Jobs – ASEAN kembali menjadi sorotan setelah terjadi insiden unik saat pembukaan KTT Ke-47 di Kuala Lumpur Malaysia. Momen mengejutkan…
Khaleej Times Jobs – Queen Sirikit meninggal dunia dalam usia 93 tahun di sebuah rumah sakit di Bangkok pada Jumat malam pukul…
Khaleej Times Jobs – BLTS Rp900.000 menjadi topik hangat di tengah masyarakat yang menantikan bantuan langsung tunai dari pemerintah. Program ini dirancang…
Khaleej Times Jobs – Bravy kembali menjadi perbincangan hangat setelah dugaan perselingkuhan dengan seorang wanita lain mencuat di media sosial. Isu ini…
Khaleej Times Jobs – KDM kembali menjadi sorotan publik setelah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan tanggapan tegas mengenai dana pemda yang…
Khaleej Times Jobs – Meme Bahlil kembali menjadi sorotan publik setelah beberapa akun media sosial dilaporkan oleh organisasi kepemudaan Partai Golkar ke…