
Khaleej Times Jobs – ASEAN kembali menjadi sorotan setelah terjadi insiden unik saat pembukaan KTT Ke-47 di Kuala Lumpur Malaysia. Momen mengejutkan itu terjadi ketika pembawa acara salah menyebut nama Presiden Prabowo Subianto sebagai Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo. Kejadian tersebut terjadi di hadapan para kepala negara anggota ASEAN dan mitra strategis dari berbagai kawasan. Prabowo yang baru tiba di Kuala Lumpur Convention Centre disambut Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dengan senyuman hangat meski suasana sempat mencair karena kesalahan penyebutan tersebut. Para delegasi tampak terkejut namun tetap menjaga etika diplomatik dalam suasana formal tersebut. Insiden ini sontak menjadi bahan pembicaraan publik dan media internasional yang meliput jalannya KTT. Kejadian sederhana namun memalukan ini memperlihatkan betapa pentingnya ketepatan protokol dalam forum diplomatik tingkat tinggi seperti ASEAN yang disorot dunia.
Kejadian salah sebut nama di KTT ASEAN menjadi topik viral di berbagai media dan platform sosial. Saat pembawa acara memperkenalkan Presiden Indonesia dengan menyebut nama Joko Widodo alih-alih Prabowo Subianto para tamu undangan tampak saling berpandangan. Meski begitu Prabowo tetap menunjukkan sikap tenang dan profesional. Ia turun dari mobil lalu bersalaman dengan Anwar Ibrahim tanpa menunjukkan reaksi berlebihan. Para jurnalis yang hadir mencatat momen tersebut sebagai insiden diplomatik kecil namun berpotensi menjadi sorotan global. ASEAN sebagai organisasi yang menjunjung tinggi tata krama diplomasi tentu berupaya menjaga agar momen ini tidak menimbulkan kesalahpahaman antarnegara. Reaksi publik di Indonesia pun beragam sebagian menanggapi dengan humor sedangkan lainnya menyoroti perlunya kesiapan protokol tuan rumah. Insiden ini sekaligus menjadi pengingat bahwa setiap detail dalam acara internasional memiliki dampak simbolis bagi hubungan antarnegara di dalam ASEAN.
“Baca juga: Dunia Berduka! Queen Sirikit, Sang Ikon Negeri Gajah Putih Tutup Usia di Umur 93 Tahun”
Setelah insiden salah sebut nama Prabowo tetap melanjutkan agendanya dalam rangkaian pertemuan penting di KTT Ke-47 ASEAN. Presiden Indonesia itu menghadiri berbagai sidang tingkat tinggi seperti KTT ASEAN Plus Three bersama China Jepang dan Korea Selatan serta KTT Asia Timur. Selain itu ia juga mengikuti pertemuan ASEAN dengan PBB serta KTT Peringatan ASEAN-Selandia Baru untuk memperingati 50 tahun hubungan diplomatik. Di sela-sela pertemuan tersebut Prabowo membahas isu strategis termasuk kerja sama energi bersih dan penguatan ketahanan ekonomi kawasan. ASEAN sebagai organisasi regional memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat posisi di kancah global menghadapi dinamika geopolitik yang semakin kompleks. Meski insiden kecil di awal sempat mencuri perhatian Prabowo tetap menjaga fokus dan menunjukkan komitmennya terhadap diplomasi damai serta kepemimpinan yang tenang dalam setiap sesi pembahasan.
KTT ASEAN ke-47 di Malaysia mencatat sejumlah agenda strategis yang membahas isu-isu penting kawasan. Salah satu topik utama adalah pemanfaatan energi nuklir untuk tujuan damai serta pembangunan jaringan listrik terintegrasi di Asia Tenggara. Selain itu para pemimpin juga membahas isu genosida di Gaza Palestina yang menjadi perhatian dunia internasional. Malaysia selaku tuan rumah menyelenggarakan lebih dari dua puluh lima pertemuan yang mencakup agenda ekonomi perdagangan inklusif dan pengembangan infrastruktur digital. Pada tingkat pemimpin ASEAN terdapat empat belas pertemuan sedangkan tingkat menteri mencakup enam sesi penting. Setiap pembahasan diarahkan untuk memperkuat kerja sama regional yang berkelanjutan dan inklusif. ASEAN berupaya menunjukkan bahwa kawasan ini tidak hanya menjadi kekuatan ekonomi tetapi juga pusat diplomasi perdamaian. Momentum ini menjadi bukti keseriusan ASEAN dalam mengokohkan peran strategisnya di tengah tantangan global.
Selain insiden menarik yang melibatkan Prabowo perhatian besar juga tertuju pada langkah ASEAN untuk menambahkan Timor Leste sebagai anggota ke-11 organisasi. Keputusan ini menjadi tonggak penting dalam sejarah kawasan karena memperluas lingkup kerja sama regional. Timor Leste diharapkan dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan stabilitas politik Asia Tenggara. Proses pengesahan ini menandai semangat inklusivitas dan solidaritas antarnegara di kawasan. Dalam pertemuan tingkat tinggi para pemimpin juga menegaskan komitmen untuk memperkuat hubungan antaranggota dan memastikan bahwa setiap negara memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. Keterlibatan Timor Leste menjadi simbol bahwa ASEAN terus berevolusi menuju komunitas yang lebih terbuka dan responsif terhadap tantangan zaman. Dengan semangat kolaborasi yang tinggi ASEAN berusaha menciptakan masa depan yang damai dan sejahtera bagi seluruh negara anggotanya di kawasan ini.
Artikel ini bersumber dari cnnindonesia dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di khaleejtimesjobs
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa
Khaleej Times Jobs – Queen Sirikit meninggal dunia dalam usia 93 tahun di sebuah rumah sakit di Bangkok pada Jumat malam pukul…
Khaleej Times Jobs – BLTS Rp900.000 menjadi topik hangat di tengah masyarakat yang menantikan bantuan langsung tunai dari pemerintah. Program ini dirancang…
Khaleej Times Jobs – Bravy kembali menjadi perbincangan hangat setelah dugaan perselingkuhan dengan seorang wanita lain mencuat di media sosial. Isu ini…
Khaleej Times Jobs – KDM kembali menjadi sorotan publik setelah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan tanggapan tegas mengenai dana pemda yang…
Khaleej Times Jobs – Meme Bahlil kembali menjadi sorotan publik setelah beberapa akun media sosial dilaporkan oleh organisasi kepemudaan Partai Golkar ke…
Khaleej Times Jobs – Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pentingnya inflasi sebagai kunci stabilitas sosial dan politik di Indonesia. Dalam sebuah rapat koordinasi…