
Khaleej Times Jobs – Queen Sirikit meninggal dunia dalam usia 93 tahun di sebuah rumah sakit di Bangkok pada Jumat malam pukul 21.21 waktu setempat. Kabar duka ini disampaikan oleh Biro Rumah Tangga Kerajaan Thailand yang menjelaskan bahwa sang ratu berpulang dengan tenang setelah beberapa tahun berjuang melawan penyakit. Sejak tahun 2019, ia diketahui menjalani perawatan intensif akibat berbagai komplikasi kesehatan, termasuk infeksi darah yang baru-baru ini dideritanya. Sepanjang hidupnya, Queen Sirikit dikenal sebagai sosok yang penuh dedikasi bagi rakyat Thailand. Ia tidak hanya menjadi pendamping setia Raja Bhumibol Adulyadej, tetapi juga berperan besar dalam berbagai kegiatan sosial dan budaya. Wafatnya sang permaisuri meninggalkan duka mendalam bagi seluruh rakyat Thailand yang telah lama menganggapnya sebagai simbol kasih sayang dan kebijaksanaan.
Kisah cinta Queen Sirikit dengan Raja Bhumibol Adulyadej bermula di Paris saat keduanya masih muda. Ketika itu, ayah sang ratu sedang bertugas sebagai Duta Besar Thailand di Prancis, sementara Raja Bhumibol tengah menempuh pendidikan di Swiss. Pertemuan pertama mereka berkesan unik karena sang calon raja datang terlambat, membuat Queen Sirikit harus menunggu lama. Meski awalnya terasa canggung, benih cinta mulai tumbuh di antara keduanya. Mereka menikah pada 28 April 1950, hanya beberapa hari sebelum penobatan Raja Bhumibol di Bangkok. Selama enam dekade pernikahan, pasangan kerajaan ini menjadi simbol keharmonisan dan pengabdian. Dalam berbagai kunjungan kenegaraan, Queen Sirikit selalu tampil anggun mendampingi suaminya. Banyak yang menganggap keduanya sebagai ikon romantisme klasik Asia, di mana cinta dan tanggung jawab berjalan beriringan demi pengabdian kepada bangsa.
“Baca juga: Cair Bulan Ini? Mensos Akhirnya Bongkar Jadwal Penyaluran BLTS Rp900.000!”
Pada era 1960-an, nama Queen Sirikit sering muncul di berbagai daftar wanita berbusana terbaik di dunia. Gaya anggunnya yang memadukan keindahan busana tradisional Thailand dengan sentuhan modern membuatnya dikenal sebagai ikon mode internasional. Dalam banyak kesempatan, ia tampil memukau di hadapan tokoh-tokoh dunia seperti Presiden Amerika Serikat Dwight Eisenhower, Ratu Elizabeth II, dan bahkan Elvis Presley. Setiap penampilannya selalu dipuji karena berhasil menampilkan citra bangsanya dengan penuh kebanggaan. Berkat pesonanya, citra kerajaan Thailand semakin dihormati di kancah global. Ratu juga dikenal gemar mempromosikan produk kain sutra Thailand dan para pengrajin lokal agar ekonomi rakyat kecil bisa berkembang. Bagi banyak orang, pesona Queen Sirikit tidak hanya terletak pada kecantikannya, tetapi juga pada kemampuannya menginspirasi generasi muda untuk mencintai budaya sendiri.
Sebagai permaisuri, Queen Sirikit dikenal memiliki hati yang lembut dan kepedulian tinggi terhadap rakyatnya. Ia aktif dalam berbagai kegiatan sosial, terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan perempuan dan anak-anak. Sang ratu juga menggagas banyak program pemberdayaan ekonomi rakyat desa melalui industri kerajinan tangan. Dalam sebuah wawancara pada tahun 1980, ia menggambarkan peran keluarga kerajaan sebagai ayah dan ibu bagi bangsa. Kedekatan itu menjadikan dirinya sosok yang sangat dihormati dan dicintai. Bahkan hari kelahirannya, 12 Agustus, telah dijadikan sebagai Hari Ibu Nasional di Thailand sejak 1976. Sosoknya dianggap sebagai simbol kasih sayang dan pengabdian tanpa pamrih. Banyak warga Thailand merasa kehilangan sosok ibu bangsa yang selalu hadir memberi semangat di masa-masa sulit, terutama setelah kepergian sang suami pada tahun 2016.
Kepergian Queen Sirikit meninggalkan duka mendalam bagi seluruh lapisan masyarakat Thailand. Sang ratu yang sempat menderita stroke pada tahun 2012 itu memang jarang muncul di publik selama beberapa tahun terakhir. Namun, cinta rakyat kepadanya tak pernah pudar. Pemerintah kerajaan mengumumkan bahwa jenazahnya akan disemayamkan di Istana Agung Bangkok, tepatnya di Balairung Dusit Thorne. Raja Maha Vajiralongkorn telah memerintahkan penyelenggaraan upacara pemakaman kerajaan serta masa berkabung nasional selama satu tahun penuh. Warisan terbesar sang ratu bukan hanya kecantikan dan keanggunannya, tetapi juga dedikasi terhadap kemanusiaan, budaya, dan perdamaian. Queen Sirikit akan selalu dikenang sebagai sosok yang mengajarkan makna cinta sejati dan pengabdian tanpa batas bagi bangsa Thailand.
Artikel ini bersumber dari bbc dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di khaleejtimesjobs
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa
Peluang Karier Menarik di Industri Pembiayaan Khaleej Times Jobs – Dunia finansial di Indonesia terus berkembang pesat, dan PT BFI Finance…
Khaleej Times Jobs – Zaman bergerak cepat apa yang dulu “aman” kini tak lagi menjamin masa depan. Meski begitu, bagi mereka…
Khaleej Times Jobs – Tidak banyak orang yang mampu mengubah keterbatasan menjadi peluang besar. Namun, Ulus Pirmawan, seorang anak petani…
Dalam dunia bisnis yang kompetitif, strategi penjualan bukan lagi sekadar teknik menjual produk, melainkan seni memahami pasar dan membangun hubungan…
Khaleej Times Jobs – Bank Mandiri kembali membuka lowongan kerja 2025 bagi para lulusan S1 dan S2 yang ingin berkarier…
Have Seat Will Travel – NewJeans resmi kalah dalam sengketa hukum melawan agensinya ADOR. Pengadilan Korea Selatan memutuskan bahwa kontrak eksklusif antara…