
Khaleej Times Jobs – KDM kembali menjadi sorotan publik setelah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan tanggapan tegas mengenai dana pemda yang diklaim mengendap di perbankan. Dalam pernyataannya, Purbaya menegaskan bahwa data tersebut berasal dari Bank Indonesia per September 2025. Ia menyebut Gubernur Jawa Barat harus memeriksa sendiri jika merasa ada ketidaksesuaian. Menurutnya, data perbankan merupakan hasil pelaporan resmi yang disampaikan secara rutin oleh sistem keuangan bank sentral. Isu ini mencuat setelah Purbaya memaparkan adanya dana besar milik pemda yang tersimpan di bank. Pernyataan itu pun memicu reaksi keras dari Kang Dedy Mulyadi atau KDM yang membantah klaim tersebut. Persoalan ini kemudian menjadi perdebatan terbuka antara pemerintah pusat dan daerah, memunculkan pertanyaan publik mengenai transparansi pengelolaan dana daerah.
Purbaya secara terbuka merespons pernyataan KDM dengan sikap tegas. Ia menyatakan tidak pernah menyebutkan secara spesifik dana dari satu daerah tertentu. Menurutnya, data mengenai dana mengendap merupakan informasi umum dari sistem perbankan nasional. Purbaya menyarankan KDM untuk memeriksa data langsung melalui bank sentral agar tidak terjadi kesalahpahaman. Ia juga menilai bahwa kemungkinan KDM mendapat laporan tidak akurat dari jajarannya. Selain itu, Purbaya menolak melakukan koordinasi langsung dengan KDM terkait persoalan tersebut. Menurutnya, tanggung jawab untuk memverifikasi data ada pada pemda masing-masing. Tanggapan ini semakin memperkeruh suasana dan memunculkan perdebatan panas di kalangan masyarakat serta pejabat daerah.
“Baca juga: Heboh! Golkar Bantah Ada Instruksi Laporkan Akun Pembuat Meme Bahlil ke Polisi”
KDM membantah tegas klaim adanya dana pemda yang mengendap sebesar Rp4,1 triliun. Dalam unggahan video di media sosial, ia menjelaskan bahwa telah memeriksa langsung berbagai dokumen keuangan. Ia mengaku mendatangi Bank BJB dan mengumpulkan stafnya untuk memastikan kebenaran informasi. Setelah dilakukan pengecekan, KDM menyebut tidak ada dana sebesar itu dalam bentuk deposito ataupun kas daerah. KDM juga menyatakan siap diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan jika memang ditemukan kejanggalan. Menurutnya, tuduhan tersebut dapat menciptakan citra negatif terhadap pemerintah provinsi. Ia menginginkan data transparan agar masyarakat tidak salah paham mengenai pengelolaan anggaran daerah.
KDM mengakui terdapat dana pemda sebesar Rp2,3 triliun yang tersimpan di perbankan. Namun, ia menegaskan bahwa dana tersebut bukan dana mengendap. Dana itu disiapkan untuk pembayaran berbagai proyek pemerintah daerah. Ia menyebut dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, irigasi, PJU, ruang kelas sekolah, dan fasilitas publik lainnya. Menurut KDM, dana tersebut penting agar pelaksanaan proyek dapat berjalan lancar menjelang akhir tahun. Ia juga menilai bahwa adanya dana di rekening kas daerah bukanlah hal yang janggal. Pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk memastikan anggaran tersalurkan tepat waktu dan tepat sasaran.
Polemik antara Purbaya dan KDM mengenai dana pemda mengendap memunculkan berbagai reaksi publik. Sebagian masyarakat mempertanyakan transparansi pengelolaan keuangan daerah. Sebagian lainnya menganggap pernyataan tersebut sebagai bentuk ketegangan antara pemerintah pusat dan daerah. Pakar keuangan menilai isu seperti ini perlu dijelaskan secara terbuka untuk menghindari kesalahpahaman publik. Transparansi data perbankan daerah dianggap sangat penting agar tidak menimbulkan spekulasi yang merugikan banyak pihak. Pemerintah pusat dan daerah diharapkan bisa duduk bersama untuk membahas persoalan ini dengan kepala dingin dan sikap profesional. Dengan demikian, kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan keuangan negara dapat terus terjaga.
Artikel ini bersumber dari cnnindonesia dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di khaleejtimesjobs
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa
Peluang Karier Menarik di Industri Pembiayaan Khaleej Times Jobs – Dunia finansial di Indonesia terus berkembang pesat, dan PT BFI Finance…
Khaleej Times Jobs – Zaman bergerak cepat apa yang dulu “aman” kini tak lagi menjamin masa depan. Meski begitu, bagi mereka…
Khaleej Times Jobs – Tidak banyak orang yang mampu mengubah keterbatasan menjadi peluang besar. Namun, Ulus Pirmawan, seorang anak petani…
Dalam dunia bisnis yang kompetitif, strategi penjualan bukan lagi sekadar teknik menjual produk, melainkan seni memahami pasar dan membangun hubungan…
Khaleej Times Jobs – Bank Mandiri kembali membuka lowongan kerja 2025 bagi para lulusan S1 dan S2 yang ingin berkarier…
Have Seat Will Travel – NewJeans resmi kalah dalam sengketa hukum melawan agensinya ADOR. Pengadilan Korea Selatan memutuskan bahwa kontrak eksklusif antara…